Senin, 08 Agustus 2016




 DIAN SASTRO WARDOYO
“Nikmatnya Kemaluan Dian yang Masih Perawan”


Selasa siang di bulan maret aku terpaksa berteduh di sebuah dealer motor kecil di cibubur.
hanya ada seorang gadis spg-nya. namanya Dian Sastro umur 24 thn, gadis jawa yg manis. yang aku suka dari dia adalah bibirnya yang agak besar, seksi dan manis.

hampir sejam ngobrol akhirnya hujan berhenti dan aku pulang sambil meminta kartu namanya.
singkat cerita kami sering berhubungan lewat telpon. aku terus terang ttg statusku yg sdh
beristri tapi tampaknya tidak masalah buat dia, katanya banyak berteman banyak berkahnya.
tapi aku memintanya utk menghubungiku hanya siang dng alasan takut istriku salah sangka.

hubungan kami terus makin akrab walau hanya lewat telpon.
ada perasaan romantis setiap kali berbicara ditelpon dng Dian Sastro. Dian Sastro enak diajak ngobrol apapun pasti nyambung. Dian Sastro pun tampaknya menikmati perhatianku. walau tinggalnya tidak terlalu jauh, aku biasa mengiriminya kartu pos yang isnya seringkali memuji suaranya, bibirnya atau alisnya yang tebal atau yang isinya berupa ucapan terimakasih atas persahabatan unik kami. melihat tanggapan Dian Sastro yg hangat, aku yg mulanya iseng mulai berpikir kenapa aku tidak jadikan dia selingkuhanku. tiga bln setelah pertemuan pertama, aku mengajaknya ketemuan. kami janji bertemu di mall cijantung.

rabu sore aku duduk di mcD menunggu Dian Sastro, jam 17.45 gadis itu muncul. blue jeans ketat
membentuk pinggul, pantat dan pahanya. dan t-shirt ketat bertulis merk motor jepang
membungkus tubuhnya. buahdadanya terlihat sedang. padahal yang paling aku kagumi dari
wanita adalah buah dada yang besar menantang seperti rizki pritasari. tapi it's oke mumpung
Dian Sastro menyukaiku.
kami ngobrol dan seperti pertemuan pertama gadis ini mmg memikat saat sedang "ribut".
sepanjang pertemuan itu Dian Sastro tidak menolak sewaktu kupegang tangannya, menyentuh kakinya.
dia bahkan melap mulutku yang katanya belepotan saos.
mendapat angin aku makin yakin kalau ia mmg menyukaiku.
aku mengantarnya pulang kekontrakannya di cibubur juga (ortunya tinggal di cengkareng). Dian Sastro
memintaku singgah sebentar.kuterima ajakannya.
rumahnya kecil ruangnya ada tiga seperti umumya kontrakan di jkt.
suasana romantis yang sdh tercipta sejak di mall cijantung tadi membuat udara di ruang tamu
menyesakkan dadaku. situasi rumah memancing kelakianku.
aku harus mengakhiri pertemuan ini dng kesan yang dalam.
mata Dian Sastro menatapku berharap aku memulai sesuatu.
aku pura-pura mau kekamar kecil. Dian Sastro mengantarku kedalam. ia berjalan didepanku.
sampai diruang tengah yg adalah kamar tidurnya, kutarik tangannya, tubuh kami berhadapan.
"kenapa mas?"
aku tak menjawab pertanyaannya, kutarik tubuhnya, tdk ada perlawanan.
kucium bibirnya, kukulum lembut, terasa aroma burger dimulutnya.
bibirnya yang seksi terasa manis.
Dian Sastro mulai membalas kulumanku, lidahku menusuk menjelajahi mulutnya. tubuhku terangsang
pengakuan Dian Sastro, ia belum pernah bercinta, jadinya aku merasa tertantang utk membimbing dan
memberinya kepuasan yg tak akan terlupa.
lama kami berpagut, Dian Sastro menikmati pagutan panas kami. aku merasakan tubuhnya memanas.
kulepas t-shirtnya, Dian Sastro menurut.
bh Dian Sastro berwarna pink, seperti yg kubayangkan susunya sedang dan begitu segar. agak menyembul karena bh-nya
yang agak ketat. kujilati lehernya Dian Sastro menggelinjang kegelian. "EHHHH...GELI MAS..." pelukan
Dian Sastro mengencang. ia mendesah-desah lembut, "AAAHH..... AAAHHHH.....tubuhnya bergerak-gerak
erotis dlm pelukanku membuat nafsuku terus bergerak naik.
kulepas jeans-nya, Dian Sastro pasrah dia bahkan membantuku melepas celananya. cd berwarna hitam,
"hhhmmm... warna kusuka, seksi..."
kubimbing tubuhnya ke kasur yg terletak diujung ruangan, (Dian Sastro tdk punya ranjang)
kurebahkan tubuhnya. aku tersenyum menatapnya. Dian Sastro membelai rambutku.
"aku mencintaimu Dian Sastro..."rayuku menciumi wajahnya
"Dian Sastro juga mas... "
aku mulai bergerilya diatas tubuhnya kujilati lagi lehernya, bagian tubuh wanita yg paling
gampang membuat mereka kegelian. kutelusuri dadanya menuju belahan susunya. tanganku
masuk kebalik bh-nya. kucubit nakal putingnya, Dian Sastro meringis, mencubit pundakku.
kulepas bh-nya. sekarang semua terpampang indah dihadapanku. kunikmati susu itu, Dian Sastro
mengelinjang keenakan. darahku mendidih
aku turun menjilati, menciumi perutnya, kami terbawa suasana panas. yg aku heran kok Dian Sastro
membiarkan pintu rumahnya terbuka dan tdk takut ketahuan org lain. yang aku perhatikan ada
beberapa rumah lain dekat sini
aku sampai di atas selangkangannya. kutarik turun pelan cd-nya tangan Dian Sastro berhenti
mremas-remas rambutku. dia seperti menunggu sesuatu.
pelan tapi pasti kulorotkan sampai cd-nya terlepas. kusergap selangkangannya dng wajahku.
pokeknya kuoral.
sedikit terpekik Dian Sastro menjambak rambutku. jambakan Dian Sastro membuatku bergairah.
kuisap, jilat bibir pokek dan klitorisnya. lidahku menelusup masuk keliangnya.

Dian Sastro menggelinjang, mengejang. dan bergetar bergantian desahannya berubah menjadi erangan
cepat.
"EEENNNGGGHHHHH.........RRRRRR RGGGGGGHHHHHHHHH...... MASSSS........ OGGHHH...."
nafasku memburu, pokek Dian Sastro terasa gurih. tubuhku ikut bergetar. nikmatnya pokek ini
rasanya lebih nikmat dari pokek istriku yg mulai longgar setelah melahirkan.
dng sigap kubuka semua pakaianku, sekarang akupun telanjang bulat.
kaki Dian Sastro menjepit-jepit kepalaku. gadis ini terangsang hebat. tapi rasanya tidak adil kalau
ia terbang sendiri.
kuputar tubuhku menjadi gaya 69. Peler ku yg tegang mengacung di wajahnya. Dian Sastro shock
sewaktu melihat peler ku, ia terdiam, mungkin tdk tahu harus melakukan apa.
"pegang terus diremas sayang" ajarku.
agak lama baru Dian Sastro mau meremas-remas pelerku. enak ada sensasi nikmat menyerangku. rasanya
lebih nikmat dr pada kuremas sendiri atau istriku yg meremasnya.
pantatku bergoyang mengikuti gerak jari-jari Dian Sastro. lama-kelamaan remasan Dian Sastro makin pintar dan
lincah. pelerku menegang terus dan terasa panas.
kuteruskan oralku di pokeknya, Dian Sastro makin semangat memaini batang kejantananku. pokeknya
basah oleh liur dan lendir.
aku sendiri tidak tahan lagi, "isap sayang..." pintaku dng nada memelas. mungkin dlm keadaan
fly, Dian Sastro menurut saja, dilahapnya pelerku.
pertama agak pelan ragu, tapi kemudian Dian Sastro jadi buas.
aku sulit menggambarkan rasa apa yg sedang menyerang tubuhku. Luar biasa. kami berpacu saling
memuaskan. gadis itu tdk perlu diajar banyak utk menikmati anugerah seks ini.
pelerku terasa penuh terasa maniku mulai mengaliriku batangku. sesaat gerakan Dian Sastro menggila
dan tangannya berhenti meremas pelerku. dia akan orgasme.
kuhentikan permainan binal kami. kuputar tubuhku ke posisi tradisional, Dian Sastro tampaknya
keberatan.
wajahnya kelu nikmat. "jangan berhenti mas...." suaranya berat. nafasnya tersenggal.
"kenapa sayang...?" enak ya..?" godaku

Dian Sastro mengangguk malu sambil menggigit dadaku.
aku tersentak, "jangan sayang nanti dilihat istriku",
tapi terlambat bekas merah halus tergambar didadaku.
"kubalas kau.." kuisap belahan susunya, keras.. cupang merah kini menghiasi susunya.
"kita harus bercinta sebelum cupangmu hilang" "kalo tidak ada bencana yg bakal menimpa kita"
kataku.
"Ngarang.."
sambil agak menindih tubuhnya, kubelai rambutnya.
"bolehkah perawanmu untukku sayang?"
"mmgnya Dian Sastro masih perawan skrg mas?" wajahnya agak heran.
"pokekmu dioral tdk berarti keperawananmu hilang" "tdk ada darah, yg ada hanya lendirmu"
Dian Sastro memelukku, "aku suka pada mas sejak pertemuan pertama dan tiga bulan ini telah jatuh
cinta padamu mas".
"sekarang aku telanjang dihadapanmu, semua milikmu mas"
"aku sdh beristri" kataku
"aku tidak cemburu padanya" jawabnya polos.
inilah wanita, mereka memberi seks agar mendapatkan cinta. sedang pria memberi cinta utk
mendapatkan seks.
kuciumi wajahnya, Dian Sastro membalas. birahi kami kembali bangkit. kulit kami bergesekan membawa
sensasi nokmat.
susunya hangat lembut dan kenyal menggosok dadaku.
"OOOOGGGGHHHHHHHHH....." aku mengerang nikmat
kami kembali tenggelam dlm kemesuman.
Dian Sastro mengerang sewaktu jariku menusuk pokeknya yg banjir. kukocok tdk terlalu dalam, aku tdk
ingin merobek selaputnya, biar pelerku yg merobeknya. "MAS..... ENAKKKK... suaranya lirih.
tubuh Dian Sastro mmemanas, akupun mendidih.
kutuntun tangannya memegang pelerku. "bantu mas masuk ke pokekmu sayang.."
Dian Sastro meremas pelerku dan mengarahkan ke pokeknya.
alat kelamin kami bersentuhan. kepala batangku menyentuh bibir pokeknya.
inilah pertamakali kami seutuhnya bersatu.
kudorong masuk pelerku yang mengeras seperti batu.
mata Dian Sastro terpajam sambil menggigit bibirnya.
pelan... pelan... tertahan. pokek yg basah dan sdh terbuka itu masih sempit utk di masuki
kutarik keluar kemudian masuk, terus berulang

"AAAGGGHH...'AAAGGGHH" "AAAGGGGHHHH" Dian Sastro berteriak tertahan setiap kali pelerku mengocoknya.
"SAKIT MAAASSS..."suaranya bercampur sakit dan enak
"MAS LEPAS"
"JANGANNN..." tangannya menahan pantatku
terus kukocok, pantatnya bergerak maju mundur.
bercak darah segar menempel di pelerku. akhirnya aku mendapat keperawanannya.
lewat 5 menit..."SLEEEPPP...." pelerku tertanam.
"OOOGGGHHHH...."nikmatnya pelerku tertanam, dinding nya mengendut hangat, sebisa mungkin
kutancapkan pelerku sampai menyentuh dasar liangnya.
liang Dian Sastro sempit tapi dalam, pelerku yg panjangnya sedang saja sekitar 15-16 cm tenggelam
semua.
tubuh Dian Sastro mengejang bergetar, ia menggigit lagi dadaku kali ini agak dekat leher. tapi krn
sedang fly aku tidak peduli.
setelah beberapa saat kami meresapi setiap butir kenikmatan. aku mulai mengocok pokeknya.
kami berburu dalam nafsu birahi. aku seperti seorang joki yang duduk diatas kuda. sementara
Dian Sastro menggelepar-gelepar seperti ikan kehabisan air.
kamar Dian Sastro penuh dengan bau mani, nafas yg memburu dan erangan. "PLAKK...CEEPLAK...CEPLAK..."
suara air dan kulit bertepukan
"OGGH...OGH..OGH.. hanya itu yg keluar dr mulutku berulang ulang. pikiranku tersumbat
tubuhku melayang kesurga.
Dian Sastro tambah membuatku bersemangat mencabulinya dengan suaranya yang merengek, mengerang
nikmat. berkali-kali ia menceracau tak karuan.
"HHOOOOOOGHHH........MMMAAAAAS S.... EENNAAAKKK....
SAAA...KKKIITTT...
"EEvVV... LLAAGGIII........" "NNNNNNNGGGGGGGGHHHHHHH........"
setelah 10 menit yg rasanya seperti sepuluh thn. tubuh Dian Sastro mengejang terdiam, suaranya
tersendat-sendat, "EGH...EGH...EGH..." Dian Sastro memelukku erat.
Dian Sastro hampir sampai. kupercepat kocokanku tubuhku ikutan bergetar hebat.
terasa maniku mengaliri pelerku, sebentar lagi aku akan meledak. rasa nikmat menjalar dari
batang pelerku kepaha sampai ujung jariku, mengalir kesekujur tubuhku. inilah rasa yg
sampai skrg tidak bisa dijelaskan dan tak bernama.
geli, nikmat, ingin menangis, lemas bercampur aduk.
kemudian aku tak bisa bergerak, tubuhku kejang otakku berhenti bekerja.
Dian Sastro melenguh panjang, "EEENNNNGGGGHHHHHH................."
akupun menyusulnya, "EENNNGGGHHHHHHHHH..........."
kami orgasme bersama.
kami berpelukan. aku tetap menindihnya tak ingin mencabut senjataku dari liangnya.
kuseka keringat di wajahnya, wajahnya tersenyum manis memencarkan kenikmatan yg tiada tara.
"terima kasih sayang",Kau wanita yang hebat" "kau membawaku kesurga", kukecup keningnya
"mas aku cinta kau..jangan tinggalkan aku"suaranya lemah

setelah kejadian malam itu, aku menunggu utk menidurinya lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar